Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya sebagai penyerap tenaga kerja terbesar, UMKM juga menjadi salah satu pilar dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah. Kabupaten Blitar, sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pangan, turut dihuni oleh berbagai jenis UMKM, termasuk industri roti dan kue kering.
Namun demikian, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan produk pangan yang berkualitas, aman, dan higienis, maka pelaku UMKM di bidang makanan dituntut untuk mampu meningkatkan standar produksi. Salah satunya melalui penerapan Good Manufacturing Practice (GMP), yaitu cara produksi pangan olahan yang baik. GMP merupakan suatu pedoman yang wajib diterapkan dalam proses produksi pangan agar produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan memenuhi standar mutu.

Dalam upaya peningkatan kualitas produksi pangan, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar menyelenggarakan kegiatan edukasi GMP di UMKM Bolu Kering Al Zam yang berlokasi di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 28 Juni 2025 dengan turut dihadiri narasumber kompeten, yaitu Novita Putri Diantanti, S. Gz., MM dan Hanik Amaria, S. Pd., ME. Kedua narasumber tersebut memberikan materi tentang pentingnya penerapan prinsip-prinsip GMP dalam proses produksi pangan, khususnya di industri roti dan kue kering.
Dalam penyampaiannya, Novita Putri Diantanti menyampaikan bahwa penerapan GMP sangat penting untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan kualitas produk pangan yang dihasilkan UMKM. “Melalui penerapan standar GMP, pelaku usaha dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk sekaligus memperluas peluang pasar,” ujarnya.

Senada dengan itu, Hanik Amaria menambahkan bahwa edukasi ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dilengkapi dengan praktik langsung di area produksi UMKM Bolu Kering Al-Zam. Pelaku usaha dan mahasiswa, diajak untuk mengidentifikasi potensi risiko kontaminasi serta memperbaiki tata letak ruang produksi. “Penggunaan masker dan penutup kepala saat produksi dan pengemasan dapat meningkatkan mutu produk dan memenuhi standar keamanan pangan”, imbuhnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat. Mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan ini mendapatkan pengalaman langsung dalam memberikan pendampingan dan edukasi kepada pelaku UMKM.
Salah satu pemilik UMKM Bolu Kering Al-Zam, Ibu Fitri, menyambut baik kegiatan ini dan berharap ke depannya bisa terus berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam hal peningkatan kapasitas produksi. “Kami merasa terbantu dengan adanya edukasi ini, karena selama ini masih banyak hal-hal teknis terkait kebersihan dan keamanan pangan yang belum kami ketahui secara mendalam,” ungkapnya.
Kegiatan ini tidak hanya berupa penyampaian materi, tetapi juga diisi dengan diskusi interaktif. Para peserta dipersilahkan untuk bertanya, menyampaikan pengalaman, serta berdiskusi tentang kendala yang dihadapi dalam menerapkan GMP. Salah satu mahasiswa peserta kegiatan, Nova, menyampaikan bahwa pengalaman mengikuti kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat melihat langsung kondisi riil UMKM dan belajar memberikan solusi yang aplikatif.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM Bolu Kering Al-Zam dapat terus meningkatkan kualitas produknya dengan produk yang aman, sehat, dan berkualitas. Diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana secara rutin dan menjangkau lebih banyak UMKM di Blitar agar banyak UMKM di Blitar bisa naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.