Info Blitar – Hasil sidang isbat yang digelar hari ini, Jumat (22/5), oleh Kementerian Agama menetapkan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah pada Minggu besok, 24 Mei 2020. Hasil sidang tersebut menyatakan bahwa hilal atau penentu datangnya bulan baru penanggalan hijriah belum terlihat. Maka dari itu ramadan digenapkan atau disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal).
Dilansir dari CNN Indoneisa, ada dua metode hisab untuk menetapkan jatuhnya Hari Raya Idulfitri yakni dengan perhitungan dan rukyat atau melihat langsung hilal. Kedua metode itu dinilai saling melengkapi.
“Ketinggian hilal di seluruh Indonesia di bawah ufuk,” kata Menteri Agama Fachrul Razi di Kementerian Agama di Jakarta usai memimpin sidang Isbat. “Dari 80 titik tidak melihat hilal.”
Untuk proses pemantauan kedatangan bulan baru, Kemenag mengerahkan petugas yang telah diambil sumpahnya untuk memantau hilal. Saat ini tercatat 80 titik pengamatan hilal di 34 provinsi.
Muhammadiyah, salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam besar di Indonesia, telah memutuskan lebih dulu bahwa lebaran jatuh pada Minggu (24/5). Penetapan ini berdasarkan hasil hilal hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.
Dalam ketetapannya, Muhammadiyah menyebut tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta ( f= -07°48′ (LS) dan l= 110°21′ BT ) = +06°43’31” (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu, bulan berada di atas ufuk.
