Haul ke-65 Mbah Moedjair di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, berlangsung meriah. Agenda tahunan sebagai bentuk penghargaan atas jasa Pahlawan Perikanan Darat Indonesia, diawali kirab budaya dari Kantor Kepala Desa Papungan menuju Makam Mbah Moedjair. Agenda diakhiri doa bersama masyarakat dan keluarga besar Mbah Moedjair yang berlangsung khidmat. Hadir dalam agenda hari ini, Mbah Munir, anak ke-5 Mbah Moedjair, bersama anak cucu beliau.
Doa bersama jadi salah satu bentuk ucapan terima kasih keluarga besar dan masyarakat atas jasa Mbah Moedjair membawa cikal bakal ikan mujair dari Muara Sungai Serang, Kecamatan Panggungrejo, pada 25 Maret 1936 silam. Semoga husnul khatimah dan amal kebaikan beliau terus mengalir. Aamiin.
Atas jasa Mbah Moedjair, pada akhir 1936, Desa Papungan dikenal sebagai titik awal budidaya ikan mujair di kolam air tawar. Kala itu, masyarakat yang kekurangan gizi bisa mendapatkan asupan protein dari ikan mujair. Dalam buku Moedjair: Sejarah Tersembunyi Ikan Mujair (2022), dijelaskan Mbah Moedjair lahir di Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, pada 20 Mei 1890 dan wafat di Desa Papungan, pada Sabtu, 7 September 1957.
Baca juga
Dalam rangka Merayakan Moedjair 2022 @merayakanmoedjair ada serangkaian agenda selama September. Sebelum agenda puncak hari ini, pada Jumat, 2 September, ada Jagong Santai sebagai pembuka bersama Mbah Munir. Selanjutnya, membatik bersama motif ikan mujair di Angkringan Kampoeng Moedjair (Minggu, 11 September), pawai miniatur (Sabtu, 17 September), historide napak tilas perjalanan Mbah Moedjair ke Pantai Serang (Minggu, 18 September), dan diskusi wisata sejarah Mbah Moedjair (Jumat, 23 September).
Selain masyarakat dan perangkat Desa Papungan, tampak hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Blitar Tuti Komaryati; Budayawan Blitar Bagus Putu Parto; Penggiat Budaya Kabupaten Blitar Rosy Nursita; perwakilan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga; Dinas Peternakan dan Perikanan dan lainnya.
