Jakarta- (17/11), Pemberitaan yang beredar di salah satu akun Youtube terkait prediksi “Global Warming 2019-2020”, yang dikaitkan dengan kekeringan panjang dan potensi El Nino tahun 2020, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat. Menanggapi pemberitaan tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menjelaskan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Informasi yang disampaikan tidak benar karena BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun dan pada tahun 2020 tidak teridentifikasi akan terjadi el-nino kuat. Lembaga NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang) memprediksikan hasil yang serupa.
2. BMKG memprediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada tahun 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya).
Baca juga
3. El nino lemah tahun 2019 telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu, dan kondisi netral masih berlanjut hingga akhir tahun 2019.
4. “Hal ini menandai tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya), dan saat ini di Bulan November 2019, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Selanjutnya Musim kemarau umumnya akan dimulai pada bulan April – Mei hingga Oktober 2020. Sedangkan wilayah di dekat ekuator, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, musim kemarau pertama akan dimulai pada Februari – Maret 2020, sehingga tetap perlu diwaspadai untuk potensi kondisi kering, yang dapat berdampak karhutla di awal tahun pada wilayah dekat ekuator tersebut,” ujar Dwikorita Karnawati.
4. BMKG secara terus menerus memantau perkembangan cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami selama 24 jam, serta menginformasinya kepada masyarakat secara menerus dengan pemutakhiran. Apabila terdeteksi adanya perkembangan fenomena atau gejala anomali, akan segera diinformasikan melalui kanal resmi BMKG.
5. Masyarakat dihimbau untuk tidak termakan isu/hoax dan agar terus mengupdate informasi BMKG melalui kanal resmi; aplikasi android dan iOS “Info BMKG“, Twitter @infoBMKG dan website BMKG.