Semangat Tim Octop UMM dalam Peresmian ‘Kampung Inklusi’ Rumah Kinasih

Dsc01338

Tim Octop sukses gelar peresmian ‘Kampung Inklusi’ di Dusun Bambang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Program ini kolaborasi antara Tim Octop dan Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri atau Rumah Kinasih, menandai tonggak penting dalam gerakan inklusif di bidang kewirausahaan, Kamis (3/8/2023).

Rumah Kinasih menjadi gerakan inklusif di bidang kewirausahaan yang menggandeng teman-teman penyandang disabilitas dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Menciptakan produk unik dari Batik Ciprat, seperti sling bag, dompet, dan gantungan kunci.

Hal inilah yang memantik Tim Octop untuk meresmikan ‘Kampung Inklusi’. Sejatinya, Tim Octop sebuah kelompok mahasiswa praktikum tiga dari jurusan Ilmu Komunikasi peminatan Public Relation di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Sukardi, Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, turut hadir dalam acara ini. Ia menjelaskan bahwa ‘Kampung Inklusi’ memberikan pengetahuan serta tempat perlindungan bagi individu yang rentan, manusia terlantar, dan penyandang disabilitas.

Sementara itu, Nafisa Aura sebagai Ketua Pelaksana, melihat peran penting ‘Kampung Inklusi’ dalam mengubah stigma lingkungan sekitar menjadi lebih kompetitif dan lebih baik. “Harapan kedepannya, kampung inklusi bisa menginspirasi banyak orang dan menjadi destinasi wisata baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jamroji, yang merupakan dosen pengampu Praktikum Public Relation tiga, menjelaskan bahwa keberadaan ‘Kampung Inklusi’ mengindikasikan langkah setara, mengatasi eksklusivitas yang masih ada. Akses yang terbatas bagi orang dengan disabilitas terhadap transportasi umum, jalan, dan fasilitas kantor menjadi perhatian utama. “Dengan inklusi ini, semua orang memiliki peluang yang setara dan mendapatkan layanan yang adil,” pungkasnya.

Acara peresmian ini diramaikan oleh suasana keakraban dan keceriaan. Musik merdu dan Tari Gandrung yang dipersembahkan oleh siswa SMAN 1 Kesamben, menghadirkan suasana interaksi dan berbagi cerita yang khas.

Edy Cahyono, selaku Founder Kampung Inklusi Rumah Kinasih, juga menyediakan penerjemah bahasa isyarat. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa semua peserta khususnya teman-teman disabilitas, merasakan kebahagiaan dari acara ini. “Kampung inklusi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dan memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mengatasi masalah kerentanan sosial,” tutupnya.

Langkah progresif yang diambil oleh Tim Octop dan Rumah Kinasih merupakan contoh nyata semangat dan kreativitas dalam mewujudkan dunia yang inspiratif. ‘Kampung Inklusi’ tidak hanya menciptakan keajaiban, tetapi juga membuka peluang bagi masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi semua individu.

Komentar

Related Post

Ads - Before Footer