Info Blitar – Muda, menginspirasi dan pelopor gerakan Blitar menanam. Sahabat Menanam adalah salah satu kegiatan yang dinaungi oleh Caping Gunung Foundation yang mengakomodasi relawan dalam upaya penanaman demi mewujudkan Blitar Berseri 2030.
Ohiya, dikutip dari situs Kemenpora.go.id, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda Senin (29/10) lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan apreasiasi lewat Anugerah Pemuda Pelopor 2018 dan Sahabat Menanam mewakili Jawa Timur berhasil meraih posisi terbaik kedua dalam bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pariwisata.
Tim InfoBlitar menyempatkan mampir ke basecamp Caping Gunung, beruntung sekali bertemu dan ngobrol dengan Mas Dolis Setiawan, beliau adalah pendiri sekaligus pembina dari Sahabat Menanam. Yuk, mari meluncur.
hai, Mas Dolis… Apa sih bedanya Caping Gunung dan Sahabat Menanam sendiri?
Caping gunung iku badan hukum e, Sahabat Menanam kuwi unit kegiatan e bidang lingkungan hidup.
Oh, jadi Sahabat Menanam iki salah satu program e Caping Gunung?
Iya, untuk mencapai iki visi misi Caping Gunung (Blitar Berseri 2030) sebagai salah satu tugas e Sahabat Menanam. Tapi kuwi 3 tahun yang lalu, saiki aku baru ngekek i tugas yaiku meng-Indonesia-kan gerakan iki. Harapan e bukan lagi gerakan Blitar Menanam tapi Indonesia Menanam.
Apa alasan Sahabat Menanam iki mengusung Blitar Berseri 2030?
Yo sampean ngerti dewe kondisine Blitar koyok opo? Jadi contoh e gini ada ribuan hektar lahan hutan lindung di daerah Blitar Selatan itu hampir semuanya beralih fungsi Mbak. Bukan lagi hutan sing fungsine dadi tempat penyerapan air, tempat perlindungan, terus menstabilkan ekosistem, dan lain-lain. Saiki fungsi ne kebanyakan ganti kebun tebu. Dampak e opo mbak? Luar biasa dampak e kekeringan tiap tahun. Blitar selatan tiap tahun kan selalu kekeringan to, paling parah kecamatan Wonotirto. Sebagian daerah lain juga terkena dampaknya kayak Panggungrejo, Serang, Wates, makanya teman-teman mimpine cuma siji Blitar iku ben e usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat sing berkelanjutan dalam artian iku keno diwarisne kanggo anak putu tanpa enek konsekuensi lingkungan. Lha lek nanam tebu terus ancen sugih Mbak, masyarakat iso kaya, bisa buat beli rumah, beli mobil, beli motor tapi konsekuensinya ketidakseimbangan lingkungan. Iku engko 5 tahun lagi Blitar Selatan dampak kekeringane iso meluas sampe teko endi-endi. Lodoyo banjir tetep iku tiap tahun karena apa? Seharusnya air iku diserep hutan, kompos. Air hujan seharus e diserap, disimpan neng tanah akhire menyebabkan banjir. Tanah sing lapisan paling atas terbawa air hujan dan sedimentasi ke sungai. Jadi upaya normalisasi Sungai Bogel kaitannya dengan isu banjir di Sutojayan tidak akan memecahkan masalah sampai 10 tahun mendatang karena tiap tahun nanti sedimentasi pasti akan terus bertambah karena hutan rusak. Misalnya usaha normalisasi sungai bogel iki mau diikuti ambek usaha merevitalisasi lagi hutan itu kemungkinan nanti 5-10 tahun yang akan datang masalah banjir neng Sutojayan iku iso diminimalisir.
Kabare Sahabat Menanam baru memenangkan Anugerah Pemuda Pelopor 2018 ya? Selamat ya!
Iya, Mbak. Kemarin Sahabat Menanam dapat posisi terbaik 2 dalam bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pariwisata. Nah kepeloporan sing dinilai kemarin itu bukan diukur dari seberapa banyak tanaman yang tertanam lewat gerakan kepeloporan, tapi seberapa banyak teman-teman yang ikut bergerak, seberapa banyak leader yang lahir dari kegiatan ini.
Rada penasaran nih, gimana sih awal mulanya Sahabat Menanam ini terbentuk?Dulu aku nduwe konco, berdelapan, yo 9 orang ambe aku pisan iku butuh kegiatan di luar sekolah yang membawa faedah. Koncoku Nur Hadi dan Almarhum Lutfi punya inisiatif gawe winih ditandur neng Gunung Betet. Akhire mulai muncul kegiatan tanam menanam neng gunung betet sampai tahun awal 2010 soale pertengahan 2010 pertengahan koncoku Lutfi iku kecelakaan dan akhire meninggal lha sak wis e iku kita jarang nandur Mbak sampai tahun 2014. lha tahun 2014 iku aku bar kecelakaan terus maringono balek neng omah, ngopi nang ngarep an kene ambek nyantai koyok seolah-olah aku ngobrol karo Lutfi “awakmu kok sampe lali karo tradisine adewe”. Maringono aku hubungi konco-koncoku kabeh dan merasa pada waktu iku terlalu sibuk dewe dan lali karo konco-koncoku mau Mas Bagus, Mas Nur Hadi, Mas Medi, dan lainnya. Aku dan 7 temenku sing tersisa mau akhire berkumpul kembali dan melanjutkan kegiatan menanam yang sempat terhenti beberapa tahun yang lalu. Tahun 2014 aku ngrencanakne penanaman pertama ternyata gagal. Baru direalisasikan tahun 2015 bulan Mei lek nggak salah yo iku ndek pantai Pasur. Aku urunan karo cah-cah, diewangi karo relawan nandur mangrove neng Pantai Pasur kuwi pertama kalinya kita menanam sejak 2010 enggak menanam lagi. Bar kuwi akhire nandur terus.
Lalu dari mana sumber pembiayaan operasional Sahabat Menanam selama ini?
Pendanaan kita (Sahabat Menanam) tidak pernah meminta hibah dan mengakses dana publik, khususnya APBD dan APBN, yang kita dorong adalah semangat gotong royongnya teman-teman. Ora ketang urunan sewu rongewu tapi ada yang punya sampah organik koyok serasah daun, punya kotoran hewan khususe kambing, punya tanah uruk, neng kene iuran e model e koyok ngunu. Lambat laun kita bisa buka donasi sampah, jadi ada adek SD-SMP belajar bareng, kita nggak mematok harga tapi bawa sampah lah seikhlasnya. Sampah organik non organik, apapun. Dari pengelolaan sampah itu, dari total pendapatan sahabat menanam 16% dari sampah.
Apa aja tantangan yang dihadapi Sahabat Menanam selama ini?
Banyak, tantangannya itu persepsi masyarakat kalau tidak ada yang memulai duluan mereka nggak mau melakukan.
Setelah berhasil mendapat Anugerah Pemuda Pelopor 2018 ini, apa rencana kedepannya, Mas?
Intinya ngene, tetap menanam (melakukan kegiatan seperti sebelumnya). Mencari bibit pemimpin, menyemainya, merawatnya, menjadikan individu yang bermanfaat buat lingkungan sekitarnya. Tetap nanam opo wae lah, opo ae sing keno ditanam. Sing penting ojo menanam keburukan.
Bagaimana caranya kalau ingin gabung dengan Sahabat Menanam?
Siapapun bisa bergabung.
Benih tanaman apa aja yang disemai dan dirawat oleh Sahabat Menanam?
Lha jenis tanamannya pun tidak sembarangan, sing jelas sing iso menghasilkan karena visi kita kan Blitar Berseri 2030 masyarakatnya sejahtera. Misalnya, kita menyiapkan alpukat, durian dengan varian lokal dan produktivitasnya yang tinggi.
Boleh tahu enggak sih saat ini Sahabat Menanam sedang sibuk mengerjakan apa?Kita sedang ada kerjasama dengan Jasa Tirta, menyediakan bibit sekitar 4000 – 5000 pohon jambu air, durian, kluwih, nangka, dan macam-macam di sini. Kita fokusnya program Wali Pohon Jasa Tirta dan program internal Sahabat Menanam yang ada kaitannya dengan rintisan agro alpukat di daerah Blitar Selatan. Makanya kita siapkan bibit alpukat, jumlahnya ada 3000. Nanti akan ditanam bareng-bareng bersama masyarakat.
Harapan kedepannya, Sahabat Menanam bisa berperan sebagai depo bibit, paling tidak bisa menyediakan 100ribu bibit per tahunnya yang kita persiapkan untuk masyarakat yang ingin menanam. Gratis bibit e.