Wednesday, May 1, 2024
promo shopee
HomeLokalTradisi Methik Pari: Simbol Syukur Masyarakat Pedesaan Sebelum Panen

Tradisi Methik Pari: Simbol Syukur Masyarakat Pedesaan Sebelum Panen

Info Blitar – Warganet mengunggah kegiatan methik pari di desanya pada Minggu (24/03) kemarin. Methik pari merupakan tradisi upacara adat yang dilakukan sejak dahulu dan sebagian masyarakat masih setia melakukannya. Methik pari dilakukan di salah satu area sawah Desa Kamulan, Kec. Talun Kab. Blitar. 

Methik pari ialah istilah jawa yang berarti memetik dengan kata lain dapat disebut juga dengan memanen. Tradisimethik pari ini ritual simbolis sebagai rasa syukur masyarakat pedesaan untuk Sang Maha Pencipta.

Tradisi methik pari dilakukan setiap masa tanam akan memasuki masa panen dan daerah satu dengan daerah lainnya punya tata cara yang berbeda dalam melakukan upacara tersebut.

Untuk tradisi methik pari di wilayah Kabupaten Blitar, kenduri dilakukan di sawah yang padinya akan dipanen. Adapun jenis makanan yang digunakan ketika kenduri atau  slametan (syukuran dengan menggunakan adat desa), nasi dan ayam ingkung, pisang raja, ada pula yang menyediakan jajanan khas Jawa mulai dari jenang, wajik dan jadah.

Hal lain yang tidak boleh dilewatkan ialah tentang warga yang mendapat peran sebagai tukang masak. Menurut kepercayaan, si tukang masak harus dalam kondisi yangsuci dari hadast besar dan selama memasak hingga makanan tersaji tidak diperkenankan untuk dicicipi.

Tradisi ini selain sebagai cara untuk menyampaikan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan berkah yang telah diberikan, tradisi methik pari ini juga digunakan sebagai tolak bala untuk menghindari dari berbagai gangguan dan cobaan serta harapan supata hasil panen pun melimpah.

Sumber: Arin Yunita

Komentar
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular