Tradisi ‘Ngerujaki’ Sawah Masih Dilakukan Sebagian Masyarakat Blitar

0
725
Ilustrasi sawah. Foto: Pixabay
Ilustrasi sawah. Foto: Pixabay

Ngerti ora, Cah? Tradisi Ngerujaki Sawah adalah tradisi masyarakat lokal sebagai wujud rasa syukur petani dan dilakukan saat memasuki masa pengisian bulir padi atau ‘pari kembang’.

Tradisi Ngerujaki Sawah di Sutojayan Kab. Blitar. Foto oleh Marina
Tradisi Ngerujaki Sawah di Sutojayan Kab. Blitar. Foto oleh Marina

Warganet menceritakan tentang Tradisi Ngerujaki Sawah di Kelurahan Sukorejo, Kec. Sutojayan Kab. Blitar. Rujak yang digunakan pun seperti rujak pada umumnya, bedanya ditambah dengan ‘babal’ atau bunga nangka dan buah pace. Kemudian rujak ini akan ditebar di sawah dan dilanjutkan dengan membakar daun kluwih.

Daun kluwih ini punya makna lho. Masyarakat lokal menggunakan daun kluwih karena kluwih punya makna filosofis yaitu lebih. Jadi daun kluwih dibakar supaya hasil panen mereka pun melimpah. Sayangnya masih minim literasi dan penelitian yang membahas tentang tradisi ‘Ngerujaki Sawah’, sehingga belum bisa dipastikan dari mana dan bagaimana sejarah tradisi ini.

Apakah masyarakat di daerah kamu masih melakukan ritual serupa?

Komentar