Info Blitar – Dimasa sekarang, kita hidup tidak bisa lepas dari listrik. Tetapi ketika musim hujan tiba, kita harus mengantisipasi bahaya listrik. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Indonesia memiliki dua musim, kemarau dan hujan. Umumnya musim hujan dimulai bulan ini, Oktober.
Ada yang menunggu kedatangannya ada pula yang was-was jika ia tiba, begitulah musim hujan di mata orang-orang. Bagaimanapun pandangannya kita harus mempersiapkan diri tentang hal-hal yang terjadi akibat hujan, terlebih untuk curah hujan yang tinggi.
Baca juga: Apa itu La Nina? Waspadai Dampaknya di Wilayah Indonesia
Baca juga
Cara Mengantisipasi Bahaya Listrik ketika Banjir
Curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banjir sebab daerah sekitar tidak mampu menampung debit air yang melimpah. Itu semua tentu tidak disebabkan dari satu faktor, dari sampah, dangkalnya sungai, hingga tidak ada resapan air menjadi pemicunya. Tak jarang hujan deras mengakibatkan daerah yang berada di dataran lebih rendah mengalami banjir sedangkan dataran tinggi dapat mengalami tanah longsor. Berikut cara mengantisipasi bahaya listrik saat banjir:
- Matikan instalasi listrik di dalam rumah
- Cabut peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak
- Naikkan alat elektronik ke tempat lebih tinggi
- Bila aliran listrik yang terkena banjir tidak padam, hubungi contact center PLN 123
- Hubungi institusi terkait penanggulanan bahaya banjir
Yang Harus Dilakukan ketika Banjir Telah Surut
- Pastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi yang ada di sekitar wilayah kejadian banjir dalam keadaan kering untuk menghindari korsleting dan kerusakan.
- Penormalan listrik dapat dilakukan setelah instalasi dipastikan kering dan ada penandatanganan berita acara yang disaksikan ketua RT/RW/Tokok masyarakat setempat.
Listrik Dipadamkan Oleh PLN apabila:
- Rumah pelanggan PLN terendam air
- Gardu distribusi terendam air