Info Blitar – Data yang dirilis oleh Pemerintah Kota Blitar per tanggal 15 Mei 2020 menunjukkan adanya satu orang dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) meninggal dunia. Hal ini disampaikan Mommad Muchlis, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Blitar, saat melaporkan perkembangan Covid-19 di Radio Mahardhika FM
Muchlis menjelaskan, ODP yang meninggal merupakan seorang laki-laki berusia 57 tahun yang berasal dari Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Yang bersangkutan masuk RSUD Mardi Waluyo pada tanggal 14 Mei 2020 dengan gejala bengkak rahang kiri, nyeri telan dan sesak nafas. Rumah sakit sempat melakukan foto thorax yang hasilnya menunjukkan negatif pneumonia yang artinya tidak ada gejala COVID-19. Namun karena yang bersangkutan baru kembali dari Malang yang merupakan zona merah pada tanggal 9 Mei 2020 lalu, pihak rumah sakit memberikan status ODP.
Pada tanggal 15 Mei 2020, pasien dinyatakan meninggal dengan diagnosa diabetes mellitus, abses submandibular atau pembengkakan leher, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pasien dimakamkan dengan protokol COVID-19.
Baca juga
“Pemakaman berjalan lancar, tidak ada penolakan dari warga setempat. Namun kekhawatiran tetap ada, karena memang kondisinya seperti ini ya. Kita harap masyarakat tidak perlu panik berlebihan,” jelas Muchlis.
Data COVID-19 di Kota Blitar per tanggal 15 Mei 2020 menunjukkan bahwa ada 2 orang berstatus Positif COVID-19 dimana satu orang sudah sembuh dan satu masih dalam perawatan. 4 Orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang statusnya sudah sembuh semua. Serta ada 201 orang yang memiliki status Orang Dalam Pengawasan dengan rincian 194 orang sudah selesai didpantau selama 14 hari, 5 orang masih dalam pemantauan dan 2 orang meninggal