Info Blitar – Keselamatan merupakan salah satu pengharapan dari semua orang. Dalam susah atau senang dalam tenang maupun dalam kegamangan. Di dalam adat Jawa ada sebuah tradisi yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat dan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah desa. Tujuan yang lain adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah. Adat itu disebut dengan Bersih Desa.
Bersih desa biasanya dilaksanakan di bulan Sela dalam Kalender Jawa atau Dzulqaidah dalam kalender Hijriah. Setiap dusun dalam satu desa biasanya tidak berbarengan dalam pelaksanaannya namun tetap di bulan Sela. Biasanya pelaksanaannya di bale atau halaman luar rumah kepala dusun. Makanan atau berkat dibawa setiap warga dengan menggunakan encek– baki yang terbuat dari pelepah daun pisang berbentuk persegi dialasi anyaman bambu.
Uniknya, Dusun Tangkil di Kecamatan Wlingi setiap tahun tatkala Bersih Desa selalu melakukan kirab Reog keliling Dusun. Kirab dimulai setelah kenduri selesai dilaksanakan. Ketika melintas di area jalan raya sempat menyita pengguna jalan yang sedang melintas. Ada yang sekedar menoleh lalu berlalu, pun ada yang berhenti sejenak, menepi lalu seolah menjadi obat, menjadi pelipur sebab pandemi Covid-19 memaksa kita tidak bisa kemana-mana. New Normal dan bulan Selo ini semoga menjadi titik menuju zona hijau semua daerah.
Baca juga